Selasa, 18 Oktober 2016

Berpeganglah pada tali agama Allah

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,dan jangalah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ket... thumbnail 1 summary

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,dan jangalah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”
(QS. Ali Imran : 103)
Kalua diartikan secara Bahasa Allah SWT dalam firmannya menggunakan Bahasa tali, yang dalam kehidupan sehari-hari kita memahami tali adalah sesuatu uang berfungsi untuk mengikat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tali diartikan sebagai baeang yang berutas-berutas panjang dibuat dari bermacam-macam bahan (sabut kelapa, ijuk, plastic, dsb) ada yang dipintal ada yang tidak dan berguna untuk mengikat sesuatu. Artinya tali berfungsi mengikat dalam hal mengacu pada surat Ali Imran ayat 103 yang diikat adalah iman dalam hati dan persaudaraan berdasarkan tauhid, bukan berdasarkan keturunan kedekatan dan kepentingan – kepentingan sesaat. Allah mengikat keimanan dalam hati manusia agar mabnusia tidak bercerai berai dan dari sebuah permusuhan, dan di satukan dalam semangat persaudaraan berdasarkan keimanan.
                Dalam ayat tersebut kenapa Allah memerintahkan Kaum Muslimin untuk berpegang kepada tali atau mengikatkan diri pada agama-Nya. Mungkin ditengah tengah derasnya arus informasi yang sangat memungkinkan seorang yang beriman bisa menjadi seorang yang tidak beriman atau meninggalkan perintah Allah bahkan jatuh pada kemaksiatan karena suatu hal. Bahkan dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :

“Bersegeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki laki diwaktu pagi mukmin dan diwaktu sore telah kafir, dan diwaktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.”

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Jika ada Pertanyaan sebaiknya diutarakan